Arjawinangun pada masa pemerintahan kerajaan Islam Cirebon merupakan hutan yang luas. Kemudian setelah berhasil menaklukkan beberapa pemberontakan salah seorang dari pasukan-pasukan yang telah ikut membela kerajaan Cirebon yang bernama Aryawinangun. Beliau diberikan sebuah tanah (Babad Alas) disebelah utara Palimanan untuk di tempati. Beliau adalah salah seorang dari ratusan pendekar (orang sakti) Kerajaan Cirebon. Kemudian beliau mengabdikan dirinya di daerah tersebut sampai akhir hayatnya. Pendekar Aryawinangun pada masanya menjadikan tempatnya ini sebagai tempat peristirahatan bagi para rombongan pejalan kaki dan para pendekar yang sedang melakukan perjalanan dari berbagai daerah.
menurut nara sumber sepuh makam beliau terletak di sebelah timur pendoponya (sekarang didepan SDN Arjawinangun 4 bagian pojok utara antara trotoar dan lapangan upacaranya) dan pendoponya berada di sekitar alun-alun sekarang (dulu di tengah lapangan tampak lingkaran bekas sumur dari peninggalan Aryawinangun yang telah lama di timbun).
Oleh karena jasa beliau membabad alas (menebang hutan) untuk di jadikan tempat tinggal dan sekarang sudah menjadi pemukiman yang padat maka daerah ini dinamakan Arjawinangun (dengan mamakai ejaan dulu huruf "y" diganti dengan huruf "j" dari Aryawinangun menjadi Arjawinangun)
menurut nara sumber sepuh makam beliau terletak di sebelah timur pendoponya (sekarang didepan SDN Arjawinangun 4 bagian pojok utara antara trotoar dan lapangan upacaranya) dan pendoponya berada di sekitar alun-alun sekarang (dulu di tengah lapangan tampak lingkaran bekas sumur dari peninggalan Aryawinangun yang telah lama di timbun).
Oleh karena jasa beliau membabad alas (menebang hutan) untuk di jadikan tempat tinggal dan sekarang sudah menjadi pemukiman yang padat maka daerah ini dinamakan Arjawinangun (dengan mamakai ejaan dulu huruf "y" diganti dengan huruf "j" dari Aryawinangun menjadi Arjawinangun)
Arjawinangun terdiri dari dua kata yaitu ARJA dan WINANGUN. Arja artinya bahagia dan Winangun artinya membangun atau telah selesai melaksanakan tugas.
mantep han wkwk
BalasHapusIsun Bangga dadi wong arjawinangun
BalasHapusIsun Bangga dadi wong arjawinangun
BalasHapusWong cerbon kudu bangga karo leluhure...yen wong cerbon iku sakti sakti ilmune.
BalasHapusJika menghormati leluhur, pasti peninggalan itu masih ada.
BalasHapusSampai saat ini, asal usul Arjawinangun masih misteri.
Tapi saya lebih mempercayai, jika Arjawinangun itu bekas pabrik. Kini menjadi bangunan pondok pesantren dan bekas rumah sakit.
Sebenarnya banyak situs situs bersejarah di desa Arjawinangun dsk. Misal bangunan eks Belanda yang ada di area Polsek Arjawinangun.
HapusLumayan.
BalasHapusTinggal pengembangan tulisane.
Lanjutkan penulisan sejarah desa desa ya...
Coba ulas sejarah Desa Gegesik, Desa Panguragan, Desa Jungjang, dll.
Sip.